Cara Menghitung Persen dan Penggunaannya dalam Persamaan Dasar Akuntansi

Persamaan dasar akuntansi merupakan penghitungan untuk mengetahui laba rugi perusahaan berkaitan dengan penggunaan beberapa rumus. Sebelum melakukan penghitungan, terlebih dulu harus menyiapkan semua data yang merupakan komponen penting untuk mengetahui kondisi keuangan sebuah perusahaan.

Beberapa data yang perlu disiapkan adalah modal, pendapatan, biaya dan kewajiban yang harus dipenuhi. Dalam penghitungan tersebut salah satu yang tidak kalah penting adalah bagaimana mengetahui jumlah angka tersebut dalam bentuk persentase. Sebagai contoh laba rugi, selain dinyatakan dalam rupiah, biasanya juga dalam bentuk persentase dari tahun sebelumnya.

Cara Menghitung Persen

Istilah persentase sering digunakan untuk menggambarkan berbagai hitungan angka, seperti jumlah keuntungan, kerugian, kenaikan harga dan lainnya. Hal ini untuk membandingkan suatu angka dengan nilai keseluruhan dalam hitungan tersebut.

Berdasarkan maksudnya, persentase adalah bentuk bilangan untuk menyatakan proporsinya dari keseluruhan dengan bentuk sekian banding 100. Untuk penulisannya sendiri menggunakan lambang %. Cara menghitung persen adalah membandingkan atau membagi jumlah yang ingin diketahui nilainya dengan skala 100.

Rumusnya adalah x% = jumlah bagian : jumlah total x 100%

Pada prinsipnya, untuk mengetahui berapa persen suatu bilangan dibanding dengan total maka harus menganggap nilai total tersebut sebagai 100 bagian. Biasanya istilah ini digunakan untuk mengkonversi rasio pecahan.

Menghitung Persentase Keuntungan

Dalam persamaan dasar akuntansi, untuk bagian kesimpulan, keuntungan perusahaan sering ditulis dalam  bentuk persentase. Keuntungan atau yang juga dikenal dengan istilah laba adalah kelebihan pendapatan dari sebuah transaksi setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan. Komponen yang digunakan untuk menghitung minimal ada tiga, yaitu:

  • Pendapatan
  • Beban
  • Biaya

Dalam penghitungan laba atau keuntungan perusahaan maka yang harus dilakukan adalah membagi keuntungan atau dengan semua biaya. Sebagai contoh, sebuah barang dijual dengan harga Rp. 50 ribu. Sedangkan keuntungannya Rp 5 ribu. Berapa persen keuntungan tersebut? cara menghitungnya adalah:

% keuntungan= 5 ribu/ 50 ribu x 100% atau 10%

Menghitung Persentase Kerugian

Kerugian merupakan hilangnya sejumlah dana akibat dari terjadinya suatu transaksi di bawah biaya produksi. Dalam berbisnis, sebuah perusahaan tidak selamanya mendapatkan keuntungan, kadang juga mengalami kerugian. Penyebabnya bisa bermacam-macam.

Untuk bisa membuat perusahaan bisa terus bertahan, maka dalam bisnis tidak boleh ada kerugian karena dapat menggerus modal yang sudah disiapkan. Namun kadang hal ini dilakukan oleh manajemen untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Contoh penghitungan kerugian sebagai berikut:

Sebuah barang dibeli dengan modal Rp. 20 ribu. Karena beberapa hal, terpaksa dijual dengan harga Rp 18 ribu. Jadi usaha tersebut mengalami kerugian sebesar Rp. 20 ribu – Rp 18 ribu atau Rp. 2 ribu. Jika diwujudkan dalam persentase, maka angkanya menjadi:

% kerugian = Rp. 2 ribu/ Rp. 20 ribu x 100% atau 10%

Menghitung Persentase Bunga Pinjaman

Dalam menjalankan bisnis, tidak sedikit pengusaha yang menggunakan dana pinjaman dari bank dan membayar bunga setiap bulan. Bunga pinjaman merupakan beban bagi perusahaan karena itu sebelum mengajukan pinjaman perlu mengetahui besarnya sehingga bisa mengkalkulasi apakah dengan beban tersebut masih bisa mendapatkan keuntungan.

Sebagai contoh, perusahaan mendapat pinjaman Rp 100 juta dan dalam satu tahun harus mengembalikan sebesar Rp 110 juta. Bunga pinjaman tersebut adalah Rp 10 juta per tahun atau Rp 10 juta/12 perbulan, atau Rp 830 ribu sebulan. Cara menghitung persen per bulan dari bunga pinjaman tersebut adalah:

% bunga pinjaman per bulan= Rp. 830 ribu/ Rp. 100 juta atau 0,83% per bulan

Menghitung Persen Harga Jual Barang

Selain penghitungan di atas, perusahaan juga sering menghitung harga jual barang. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sekian persen keuntungan, berapa harga jual barang tersebut. Komponen yang diperhitungkan adalah harga beli dan harga jual dari barang tersebut.

Sebagai contoh jika suatu barang dibeli dengan harga Rp. 15 ribu kemudian dijual dengan keuntungan 10%, maka berapa harga jual per item dari barang tersebut? Untuk mendapatkan harga penjualan adalah:

Harga jual =  modal + (modal x  keuntungan) atau Rp. 15 ribu + (Rp. 15 ribu x 10%) atau Rp. 15 ribu + Rp 1500, jadi harga jualnya adalah Rp. 16. 500.

Untuk mengetahui cara penghitungan ini cukup mudah. Namun bagi yang ingin lebih praktis bisa menggunakan aplikasi majoo yang terpercaya dalam membantu mengelola data bisnis, termasuk mengetahui laba rugi dan menyajikan informasi yang detail dan perpercaya. Dengan menggunakan majoo, tidak perlu menghitung persentase secara manual. Begitu juga dengan data lainnya.

Dalam persamaan dasar akuntansi, nilai persentase biasa digunakan untuk memberikan gambaran dari suatu angka dari pembandingnya. Untuk mengetahui besarnya cukup mudah dimana angka keseluruhan digambarkan sebagai 100 bagian. Jadi prinsipnya persen adalah perbandingan jumlah suatu angka dalam 100 bagian tersebut.