Panduan Budidaya Sayuran Hidroponik di Rumah dengan Mudah

Apakah bisa pemula memulai budidaya sayuran hidroponik di rumah dengan mudah? Sayuran hidroponik adalah metode bertanam sayur tanpa menggunakan tanah melainkan menggunakan air sebagai salah satu solusi agar tanaman tetap mendapatkan nutrisinya.

Metode bertanam sayuran hidroponik ini akhirnya dipilih sebagai salah satu budidaya yang menguntungkan untuk ketahanan pangan skala rumahan, selain juga dijadikan sebagai bisnis sampingan.

Ada banyak paket sayuran hidroponik yang bisa kamu beli di marketplace. Untungnya bisa beli di marketplace karena pembayarannya bisa pakai kredit cepat. Sehingga cocok buat yang mau menjadikan budidaya sayuran hidroponik sebagai bisnis sampingan. Lalu apa saja yang harus disiapkan untuk memulai budidaya sayuran hidroponik di rumah? Simak ulasan lengkapnya berikut ini ya:

Memahami Dasar Hidroponik

Menanam secara hidroponik sangat menguntungkan dibandingkan dengan cara tradisional. Salah satu keuntungannya karena lebih low maintenance, karena tidak perlu repot siram-siram setiap harinya. Beberapa dasar hidroponik antara lain seperti; efisiensi air, area hidroponik yang cukup, kontrol lingkungan supaya sayuran mendapat nutrisi yang cukup dan tepat, serta sirkulasi air dan sinar matahari yang cukup.

Persiapan Alat dan Bahan Sayuran Hidroponik

Beberapa bahan dan alat untuk budidaya sayuran hidroponik seperti rockwool, cocopeat, hidroton dan beberapa media tanam populer lainnya. Selain itu, pastikan juga sudah menyiapkan benih. Paling mudah menanam sayuran seperti selada air, bayam, kangkung, dan lain sebagainya.

Untuk nutrisinya sudah tersedia yang cair di pasaran. Selain itu diperlukan untuk kontrol pH air sehingga bisa menyeimbangkan tingkat pH yang sesuai. Alat lain yang diperlukan seperti pompa air, selang dan pipa untuk sirkulasi serta wadah untuk tanaman sebagai media tanam. Sumber cahaya bisa menggunakan lampu LED jika ditanam di dalam ruangan atau mendapatkan sinar matahari secara tidak langsung dan lebih baik dilakukan penanaman secara indoor menggunakan rumah kaca.

Opsi Sistem Hidroponik

Beberapa opsi untuk jenis hidroponik seperti menggunakan rakit apung, sistem NFT atau Nutrient Film Technique, Drip system, Aeroponik, Sistem Wick, Sistem Kratky, dan Sistem Vertikultur. Dari setiap sistem tersebut memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing dan bisa disesuaikan dengan jenis tanaman, ruang yang digunakan serta selera terkait dengan maintenance.

Untuk skala rumahan biasanya tidak memerlukan area yang luas. Sehingga cukup dengan menggunakan wadah yang bisa menampung air kemudian menggunakan sistem rakit apung di dalam wadah yang terbatas. Satu wadah kecil bisa dibuat lubang antara 6 sampai dengan 9 lubang tergantung luas wadah yang digunakan. Sehingga wadah-wadah bisa disusun secara bertingkat. Bisa juga dengan menggunakan pipa paralon yang dialiri dengan air yang mengalir dengan bantuan pompa aquarium agar air terus bersirkulasi.

Penyemaian Benih

Penyemaian benih biasanya dilakukan di media tanam yang berbeda. Sehingga jika benih sudah siap tanam, barulah dipindahkan ke media rakit apung atau media hidroponik lainnya. Pemilihan benih biasanya dilakukan dengan memisahkan benih yang berkualitas, bebas hama serta tidak kadaluarsa.

Benih disiapkan dalam media tanam dan dibiarkan agar lembab supaya bisa tumbuh kecambah atau bakal tunas baru. Beberapa benih memerlukan sinar matahari secara langsung atau bahkan ada yang tidak bisa langsung terkena sinar matahari. Sehingga baiknya mengetahui karakter dari masing-masing sayuran. Gunakan wadah yang bersih dan siapkan label untuk diberikan pemantauan tanggal benih mulai disemai.

Manajemen Nutrisi dan pH Air

Beberapa nutrisi yang diperlukan oleh sayuran biasanya berbentuk cair sehingga bisa dicampurkan di dalam air sebagai media tanam hidroponik. Jenis nutrisi yang disiapkan misalnya seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan Mikronutrien seperti Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), dan lainnya.

Ph larutan nutrisi juga dijaga antara 5.5 hingga 6.5 untuk sebagian besar tanaman hidroponik. Perlu disiapkan juga pH meter yang sesuai untuk mengukur kadar asam dan basa sesuai dengan karakter sayuran dan kebutuhannya masing-masing.

Siklus Sayuran Hidroponik

Menjaga siklus sayuran hidroponik sangat penting. Sehingga panen bisa diatur sesuai dengan siklus sayuran yang bisa dipanen antara 20 sampai dengan 40 hari tergantung sayurannya. Pengaturan waktu mulai tanam sangat penting sehingga bisa menjaga siklus panen untuk memenuhi kebutuhan sayuran di rumah atau bisnis.

Jika sudah punya pengalaman untuk memenuhi ketahanan pangan rumahan, tidak ada salahnya jika menjadi salah satu bisnis sampingan. Apalagi kredit cepat saat ini luas diberikan untuk usaha kecil dan menengah. Kamu bisa ajukan lewat Kredivo yang memberikan limit pinjaman hingga Rp50 juta bagi member premium. Bunga cicilannya terjangkau hanya 2.6% saja per bulan. Daftar sekarang, ajukan dengan mudah secara online.